Peduli Lingkungan Hidup, Mahasiswa MMD Universitas Brawijaya Tanam 1000 Pohon Mangrove

  • Whatsapp

Pondoknongko, Banyuwangi –  Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Universitas Brawijaya (UB) bersama Pemerintah Desa Pondoknongko dan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Deling Seganten, lakukan penanaman 1000 pohon mangrove pada Jum’at (04/08/2023). Lokasi penanaman pohon mangrove di wilayah pesisir Kedung Derus, Desa Pondoknongko, Kecamatan Kabat, Banyuwangi.

Turut hadir dalam kegiatan penanaman, Prof. Lukman sebagai ketua pelaksana program MMD Universitas Brawijaya, Bapak Tibyani selaku dosen UB penggagas program kerja tetenger bumi, dan Bapak Irul selaku perwakilan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyuwangi. Tak hanya itu, kegiatan yang digagas oleh Mahasiswa MMD Universitas Brawijaya tersebut, juga didukung oleh beberapa mahasiswa MMD wilayah Kalipuro, Banyuwangi.

Hamdan Ramahurmuzi, S.T, selaku kepala Desa Pondoknongko mengucapkan terima kasih kepada segenap civitas akademika Universitas Brawijaya yang telah menempatkan Desa Pondoknongko sebagai salah satu dari program MMD 1.000 desa.

Masih menurut kades Pondoknongko, “Adik-adik mahasiswa baik dari Univeritas Brawijaya, Untag Banyuwangi dan Unair Surabaya menanggapi dan merespon dengan baik mengenai beberapa permasalahan atau memahami kebutuhan desa yang diimplementasikan dalam program kerjanya, salah satunya menanam mangrove di daerah pesisir Pondoknongko. Hal tersebut dikarenakan daerah pantai kita saat ini sedang terkena abrasi dan erosi,” pungkasnya.

Menanggapi hal tersebut, Prof. Lukman menyampaikan bahwasanya, “Dalam rangka Mahasiswa Membangun Desa (MMD) universitas Brawijaya memberangkatkan 14.000 mahasiswa yang disebar dalam 1.000 desa di Jawa Timur,” ujarnya.

Pelaksanaan kegiatan penanaman mangrove sebagai bentuk pelestarian lingkungan sekitar. Melalui penanaman mangrove ini, memiliki beberapa manfaat, diantaranya bertujuan untuk mencegah abrasi pantai di laut, penyerapan karbondioksida, menjaga kualitas air dan udara, sebagai habitat ikan dan biota laut lain, pereduksi gelombang di pantai, memberikan dampak ekonomi yang luas dan menjadi sumber pendapatan bagi nelayan. ( Andi – Jurnalis Desa )

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *