Peringati Tahun Baru Islam, Desa Pondoknongko Kembali Gelar Santunan Anak Yatim Piatu

  • Whatsapp

Pondoknongko, Banyuwangi – Seperti halnya tahun-tahun sebelumnya, kini Masjid Baiturrahim Pondoknongko kembali adakan Santunan Anak Yatim dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1445 H pada Sabtu (29/07/2023). Acara yang telah digelar kedua kalinya ini setelah sebelumnya juga telah diadakan Ider Bumi pada (18/07/2023).

Ketua Panitia, Isnaini, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan acara, baik dengan pikiran, tenaga, maupun hartanya.

Senada, Wakil Ketua Takmir, Ahmadi, juga menyampaikan rasa terimakasih dan Ia berharap kegiatan ini bisa menjadang ladang amal bagi semuanya.

“Hajat kita pada malam 12 Muharram ini, yakni dengan menyantuni anak-anak yatim, semoga menjadi amal ibadah di hadapan Allah Swt,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Desa Pondoknongko, Hamdan Ramahurmuzi mengatakan kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap sesama masyarakat guna saling memenuhi kesejahteraan.

Dari aspek budaya sendiri, acara ini juga sepatutnya terus diadakan untuk melestarikan tradisi masyarakat setiap bulan Muharram (lebih sering disebut Suro).

Kades Pondoknongko juga mengingatkan kepada masyarakat agar segera mendaftarkan untuk aktifasi Identitas Kependudukan Digital (IKD)

“Oleh karena itu, dengan didaftarkan IKD, semua kartu identitas kependudukan kita akan (praktis) tersedia di Hp (Handphone),” terang laki-laki yang akrab disapa Nanang itu.

Beliau juga menghimbau agar senantiasa menjaga lingkungan sekitar agar desa Pondoknongko menjadi bersih dan rapi sehingga menjadi nyaman.

Ainul Yakin, selaku perwakilan, melaporkan semua dana pemasukan yang diperoleh untuk santunan kali ini, meliputi dana dari RT/RW (Rukun Warga), Muslimat, dan para dermawan. Ia sangat berterima kasih atas kesediaanya untuk menyumbang. Beberapa kegunaan dana yatim juga kembali ia sebutkan malam itu.

“Memang menjadi kewajiban kita untuk peduli kepada mereka (anak yatim). Kami terus berusaha membantu (segala pembiayaannya), seperti sekolah, ngaji, seragam, dan buku-buku Lembar Kerja Siswa (LKS). Sampai-sampai di akhir masa santunannnya sebagai yatim, kami juga akan memberinya pesangon berupa satu ekor domba,” pungkasnya.

Ia juga mempersilakan masyarakat yang ingin membicarakan urusan yatim untuk datang langsung ke rumahnya jika dirasa kinerjanya kurang memuaskan. (Andi – Jurnalis Desa)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *