Peringatan Isra’ Mi’raj di Masjid Pondoknongko, Penceramah Ingatkan Jama’ah Agar tidak Meninggalkan Salat

Pondoknongko, Banyuwangi – Pengurus Takmir Masjid Baiturrohim Pondoknongko mengadakan acara Peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad Saw. yang bertema “Dengan Memperingati Isra Mikraj Nabi Muhammad Saw, Mari Kita Tingkatkan Salat Berjamaah” di halaman masjid, Sabtu (18/2/2023).

acara ini dihadiri oleh KH. Mahrus Ali dari Benculuk, Ketua Takmir, Kepala Desa, Asatidz-Asatidzah, dan tokoh masyarakat lainnya, serta umumnya warga Desa Pondoknongko.

Pengurus Pondoknongko sendiri terdiri dari Seksi PHBI (Peringatan Hari Besar Islam) dan Remaja Masjid yang saling bersinergi mensukseskan kegiatan itu.

Seksi PHBI, Abdul Hakam, dalam sambutannya mewakili jajaran panitia mengucapkan banyak-banyak terima kasih atas segala bentuk bantuan dari Bapak/Ibu warga Desa Pondoknongko untuk penyelenggaraan acara malam hari ini.

Tak lupa, Ia juga memohon maaf sebesar-besarnya apabila ada kekurangan tempat dan hidangan.

Setelah itu, tak ketinggalan, Kepala Desa Pondoknongko, Hamdan Ramahurmuzi S.T., juga turut menyampaikan sambutannya. Beberapa poin yang menjadi pokok pembicaraannya adalah masalah bidang kesehatan dan pendidikan.

Dalam menghadapi musim penghujan ini, Ia menghimbau kepada warga agar tetap menjaga kesehatan masing-masing. Apalagi di musim seperti ini sering terjadi endemi demam berdarah di berbagai daerah, tak terkecuali di Pondoknongko.

“Kegiatan jumat bersih yang dilakukan warga Desa Pondoknongko khususnya Dusun Krajan beberapa hari yang lalu juga ditujukan untuk hal ini. Terima kasih kepada Kepala Dusun dan RT/RW yang telah sanggup mengomando kegiatan tersebut,” ungkapnya.

Sesuai dengan tema, KH. Mahrus Ali, dari Benculuk, Cluring, yang mengisi mauidzoh hasanah saat itu menyampaikan tausiyah tentang pentingnya mengerjakan salat lima waktu, utamanya dengan berjamaah.

Lebih lanjut, Ia mengingatkan hadirin untuk selalu menjawab panggilan azan di masjid, jangan berpura-pura tidak dengar. Apalagi di Pondoknongko yang diyakini sebagai gudangnya orang ngerti atau berilmu.(Hizkil – Jurnalis Desa)