Pondoknongko, Banyuwnagi – Masih dalam suasana yang membekas, Genduren Agung menyita perhatian masyarakat Banyuwangi. Pasalnya, event yang dilaksanakan di Taman Blambangan tersebut berlangsung sukses dan meriah.
Genduren berasal dari bahasa jawa yaitu Gondo Rasa, dalam bahasa Indonesia bermakna curhat atau cerita. Genduren/kenduri lebih dikenal dengan selamatan/syukuran. Genduren agung yang dilaksanakan hari Rabu, 15 Februari 2023 oleh PCNU Banyuwangi dalam rangka memperingati 1 Abad Nahdlatul Ulama. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Ribuan Nahdliyin. Suksesnya acara tidak terlepas dari orang-orang di dalamnya, termasuk perwakilan fatayat dari Desa Pondoknongko.
Khoirunnisa, selaku Ketua Fatayat Ranting NU Desa Pondoknongko menyampaikan rasa bangganya karena dapat ikut serta menjadi bagian dari kegiatan Nahdlatul Ulama.
“Alhamdulillah saya dan 4 perwakilan dari Fatayat Desa Pondoknongko dapat kesempatan untuk menjadi bagian dari agenda besar ini, merayakan 1 Abad NU tergabung dalam paduan suara. Haru dan senang, akhirnya perjuangan kita selama ini terbayarkan dengan lancarnya kegiatan,” tuturnya.
Anggota paduan suara dalam acara Genduren Agung tersebut berasal dari 5 kecamatan diantaranya Kabat, Giri, Kalipuro, Glagah dan Banyuwangi. PAC Fatayat Kabat mendelegasikan 15 kadernya.
Kesuksesan tim paduan suara dalam kegiatan Genduren Abad tersebut disebabkan keaktifan para kader dalam berlatih. Mereka dididik selama 15 hari oleh ahlinya. Selain tim paduan suara, pengisi acara dalam kegiatan akbar tersebut yakni K.H.R Ahmad Azaim Ibrahiny, majelis sholawat Sukarrajeh, Ketua PCNU Gus Maki, dan banyak petinggi lainnya. (Andi – Jurnalis Desa)